SORE itu, azan Ashar baru saja berkumandang di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Ratusan santri bergegas menuju aula baru yang masih beraroma semen basah.
Mereka berdiri rapat, membentuk saf, sebagian menunduk, sebagian menengadah menanti imam.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tak ada yang menyangka, doa mereka justru terkubur bersama robohnya tembok beton yang belum genap sebulan berdiri.
“Suara gemuruhnya seperti guntur, lalu debu menutup semuanya,” kenang Syarif, seorang warga sekitar yang pertama kali mendengar teriakan minta tolong dari arah bangunan.
Dalam hitungan detik, lantai aula luluh lantak, menindih ratusan santri yang baru saja mengangkat takbir.
Dari balik reruntuhan, jeritan bersahut-sahutan. Sejumlah santri berusaha memanggil nama teman atau saudaranya.
Baca Juga:
Mengungkap Dua Versi Asal Usul Nama Pacitan dan Rekam Jejak Sejarahnya
Forklift Baterai: Solusi Modern untuk Efisiensi Operasional Bisnis
Era Baru Komunikasi Digital Perusahaan Dengan Galeri Foto Pers
Tak sedikit yang akhirnya hanya mendapat jawaban sunyi.
Pencarian Panjang di Balik Beton dan Doa yang Terputus
Tim SAR gabungan datang dengan alat berat, palu, dan sekop. Hari pertama pencarian berlangsung hingga dini hari, dengan harapan masih ada santri yang bisa ditarik hidup-hidup.
Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyebut operasi hari ketiga berhasil mengevakuasi tujuh korban.
Baca Juga:
Press Release Berbayar: Strategi Cerdas Jamin Berita Tayang di Media Nasional
Transformasi Hallo.id Jadi Media Ekonomi Perkuat Peran Sebagai Sumber Informasi Terpercaya
Persebaya Gratiskan Lagu Song For Pride, Jawaban Cerdas Hadapi Polemik Royalti
“Lima dalam keadaan selamat, dua sudah tak bernyawa,” ujarnya.
Total hingga Rabu malam (1/10/2025), tercatat 108 korban berhasil dievakuasi. Namun, kabar duka tak bisa dielakkan: lima santri meninggal dunia.
Puluhan lainnya masih dirawat intensif di RSUD RT Notopuro Sidoarjo dan RS Siti Hajar.
Salah satu momen paling menyayat adalah ditemukannya seorang santri dalam posisi bersujud, seakan salatnya terhenti di tengah jalan.
“Pemandangan itu membuat semua tim terdiam beberapa menit,” kata seorang relawan, matanya berkaca-kaca.
Pertanyaan Tentang Bangunan Baru yang Belum Layak Pakai
Di balik tangis keluarga, ada pertanyaan yang lebih mengganggu: mengapa bangunan yang baru saja berdiri bisa roboh sedemikian cepat?
Baca Juga:
Deposito Emas: Investasi Cerdas dan Hadiah Nyata dari Bank Saridana
Konflik Dagang Brasil–AS: Tarif Tinggi dan Sengketa Mineral Strategis Meningkat
Program Koperasi Desa Tetap On Track Meski Sempat Tertunda Sehari
Gedung itu disebut masih dalam tahap pembangunan. Namun, menurut keterangan warga, aula tersebut sudah digunakan untuk aktivitas berjemaah meski belum dinyatakan layak pakai.
Seorang pejabat Dinas Pekerjaan Umum Sidoarjo, yang enggan disebut namanya, mengakui adanya kemungkinan kelalaian teknis.
“Ada indikasi konstruksi tidak memenuhi standar kekuatan beban, apalagi untuk menampung ratusan orang sekaligus,” katanya.
Dalam investigasi awal, struktur beton di sisi kiri bangunan tampak retak lebih dulu sebelum akhirnya menjalar ke seluruh rangka.
Dugaan sementara, kualitas material serta perhitungan beban bangunan menjadi penyebab utama.
Gedung pendidikan apalagi pesantren tidak boleh terburu-buru dipakai sebelum ada verifikasi kelayakan.
Kisah Kakak Menyelamatkan Adik yang Berakhir dengan Kehilangan
Di luar analisis teknis, tragedi ini menyisakan kisah-kisah yang sulit dilupakan. Salah satunya dialami keluarga santri asal Surabaya.
Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, ada seorang kakak yang sempat menolong adiknya saat reruntuhan menimpa.
Kakaknya berhasil keluar, namun sang adik meninggal dunia.
“Satu keluarga itu semua anaknya mondok di Al Khoziny. Cerita ini sangat menggetarkan hati,” kata Eri saat melayat.
Kakak yang selamat kini sudah dipulangkan dari RSUD dr. Soewandhie Surabaya, meski trauma jelas belum hilang.
“Saya hanya bisa pasrah, tidak sanggup lagi menceritakan detailnya,” ujar ayah kedua santri tersebut dengan suara bergetar.
Duka Kolektif dan Desakan Reformasi Standar Keselamatan Bangunan
Tragedi Al Khoziny bukan hanya kisah kehilangan keluarga, melainkan juga alarm keras soal keselamatan gedung pendidikan di Indonesia.
Di Jawa Timur saja, ada ratusan pesantren yang kini sedang melakukan pembangunan mandiri, sering kali tanpa pengawasan ketat dari dinas teknis. Situasi ini menimbulkan potensi risiko serupa.
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, berjanji segera mengevaluasi seluruh bangunan pesantren di wilayahnya.
“Kami akan melakukan audit konstruksi agar kejadian serupa tidak terulang,” katanya.
Namun sejumlah pengamat menilai pernyataan itu datang terlambat.
Selama ini pembangunan gedung pesantren sering mengandalkan swadaya, tanpa perhatian serius dari pemerintah daerah.
Bagi keluarga korban, janji evaluasi hanyalah pelipur lara yang tak bisa mengembalikan anak-anak mereka.
Antara Doa yang Tertahan dan Tanggung Jawab Negara
Di lokasi reruntuhan, bau debu semen masih bercampur dengan wangi mukena dan peci yang tertinggal.
Sejumlah kitab kuning ditemukan berserakan, sebagian sobek, sebagian tertutup debu tebal.
Bagi para santri, tragedi ini bukan sekadar musibah alam, melainkan tragedi manusia yang dipicu kelalaian.
Doa yang mereka panjatkan terhenti di tengah jalan, menyisakan pertanyaan besar: siapa yang bertanggung jawab atas nyawa yang hilang?
Hingga berita ini ditulis, pencarian korban masih berlangsung. Warga, relawan, dan aparat terus bekerja di bawah cahaya lampu sorot.
Di sela-sela doa yang belum selesai, terselip harapan agar tragedi ini menjadi pelajaran penting: keselamatan harus lebih diutamakan daripada kecepatan pembangunan.****
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center