Mengungkap Dua Versi Asal Usul Nama Pacitan dan Rekam Jejak Sejarahnya

Dari buah pace penyelamat pasukan hingga istilah camilan kecil, Pacitan menyimpan cerita sejarah panjang yang membentuk identitas daerah pesisir Jawa Timur.

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 11 September 2025 - 12:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gua Gong Pacitan, ikon wisata alam Kota 1001 Gua. (Dok. kominfo.jatimprov.go.id)

Gua Gong Pacitan, ikon wisata alam Kota 1001 Gua. (Dok. kominfo.jatimprov.go.id)

MUNGKIN banyak orang mengenal Pacitan hanya sebagai kota kelahiran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau julukan Kota 1001 Gua.

Namun jarang yang benar-benar tahu bagaimana nama “Pacitan” pertama kali melekat.

Cerita itu berlapis, sebagian bernuansa legenda, sebagian lagi bersandar pada kondisi geografis yang keras.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di baliknya, ada jejak perlawanan seorang bangsawan Jawa yang kelak menjadi raja, juga kisah rakyat yang bertahan hidup dari pangan sekadarnya.

Asal Usul Nama dari Buah Pace dan Perjalanan Pangeran

Versi yang paling populer menyebut nama Pacitan berasal dari “Pace Wetan,” gabungan kata buah pace atau mengkudu dengan arah timur.

Cerita ini tak bisa dilepaskan dari sosok Pangeran Mangkubumi pada abad ke-18 yang sedang bersembunyi dari pasukan VOC dan Pakubuwono II dalam Perang Palihan Nagari.

Di tengah hutan karst yang gersang, pasukannya terjebak kelaparan dan hanya menemukan buah mengkudu sebagai penawar lelah dan pemulih tenaga, hingga wilayah itu disebut Pace Wetan.

Buah pace bukan sekadar obat, melainkan simbol daya tahan rakyat dalam sejarah Pacitan.

Versi Nama Pacitan dari Camilan Kecil dan Pangan Rakyat

Selain kisah pace, ada cerita lain yang melekat pada kondisi geografis Pacitan yang didominasi pegunungan kapur tandus sehingga sulit ditanami padi.

Masyarakat kerap hanya mampu menyantap makanan ringan atau “pacitan,” sebuah istilah Jawa untuk camilan kecil yang tak mengenyangkan.

Narasi ini menggambarkan realitas pahit kehidupan rakyat di masa lalu yang berjuang dengan pangan seadanya, sekaligus membentuk identitas sosial budaya mereka.

Narasi ini lebih dekat dengan keseharian rakyat yang hidup dari pangan terbatas.

Peran Strategis Pacitan dalam Sejarah Jawa dan Politik

Pacitan bukan sekadar kota kecil di pesisir selatan Jawa Timur, melainkan pernah menjadi basis strategis dalam perjalanan sejarah Jawa abad ke-18.

Pasca Perjanjian Giyanti tahun 1755, Pangeran Mangkubumi memperoleh wilayah Kesultanan Yogyakarta dan Pacitan dikenang sebagai titik awal perjuangannya melawan VOC.

Bupati pertama Pacitan, Raden Tumenggung Notopoero, diangkat langsung oleh Pangeran Mangkubumi untuk memimpin pusat pemerintahan di Nanggungan.

Keterikatan historis inilah yang membuat Pacitan hingga kini punya hubungan erat dengan Yogyakarta, meski secara administratif berada di Jawa Timur.

Kota Seribu Gua Identitas Baru dalam Lanskap Pariwisata

Selain sejarahnya, Pacitan kini dikenal dengan julukan Kota 1001 Gua karena potensi geologinya yang khas di bentang karst Gunung Sewu.

Gua Gong dan Gua Tabuhan menjadi destinasi wisata populer yang memikat wisatawan dengan stalaktit dan stalagmit raksasa yang disebut terindah di Asia Tenggara.

Menurut data Dinas Pariwisata Pacitan, pada 2023 jumlah kunjungan wisatawan mencapai lebih dari 450 ribu orang, naik 18 persen dari tahun sebelumnya.

Potensi gua karst adalah modal besar untuk membangun identitas Pacitan sebagai destinasi wisata kelas dunia.

Menimbang Antara Legenda, Fakta Sejarah, dan Identitas Daerah

Asal-usul nama Pacitan hingga kini masih menjadi perdebatan, apakah dari buah pace yang menyelamatkan pasukan bangsawan, atau dari camilan kecil yang menggambarkan kelangkaan pangan.

Dua versi itu memperlihatkan wajah ganda: satu tentang elit bangsawan dan perlawanan, satu lagi tentang rakyat biasa dan keterbatasan.

Namun keduanya berpadu membentuk identitas daerah yang unik, mencerminkan pertemuan antara sejarah, legenda, dan kondisi alam yang keras di pesisir selatan Jawa.

Pacitan hari ini berdiri di persimpangan antara romantisme masa lalu dan tantangan masa depan, menjadikan asal-usul namanya sebagai pintu masuk memahami jati dirinya.****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Kasus Hibah Pokmas Jatim, Khofifah Diperiksa KPK sebagai Saksi

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 12:49 WIB

Mengungkap Dua Versi Asal Usul Nama Pacitan dan Rekam Jejak Sejarahnya

Kamis, 10 Juli 2025 - 14:47 WIB

Kasus Hibah Pokmas Jatim, Khofifah Diperiksa KPK sebagai Saksi

Berita Terbaru